Luka Sang Rembulan
mengapa malam berteman sunyi
melangkah dalam kebisuan
mengikut arah yang tak pasti
berharap dapat mencari sisa
sisa waktu yang tak pernah ada dalam
pekatnya hati yang tersisih
setitis demi setis embun mulai terasa
dingin semakin beku
jiwa ini sudah mulai rapuh
tak mampu menahan getaran
hati terhempas dalam satu kepalsuan kata
dewi malam andai kau terlena dalam
sebuah keabadian
mungkin malam akan cepat berlalu
kita songsang pagi kan menjelang
bersama sinar-sinar kerinduan yang
takkan pernah pudar
langkah ini takkan pernah berhenti
mencari sebutir cahaya indahmu
tuk menerangi hitam pekatnya hati
di mana ada waktu berlalu
kujadikan kenangan dalam hidupku
kukejar harapan yang masih tersisa
kanku tambatkan impian dalam kerinduan
andai kaki ini dapat berpijak melintas untaian
mutiara mutiara kasih mungkin hati kan selalu
hidup bersama dengan lentera cinta yang suci
No comments:
Post a Comment